Penuh Inspirasi: Kisah Perjalanan Hidup Pak Beny Laos dan Ibu Sherly Tjoanda

Image
Pak Beny Laos dan ibu Sherly Tjoanda adalah pasangan yang dikenal luas di Maluku Utara karena kontribusi mereka bagi kemajuan daerah, khususnya di Pulau Morotai. Masing-masing memiliki kisah hidup yang penuh perjuangan dan dedikasi yang akhirnya mempertemukan mereka dalam ikatan pernikahan dan misi bersama membangun masyarakat Morotai dan Maluku Utara. Pak Beny Laos lahir di Ternate, Maluku Utara, dari keluarga sederhana yang menanamkan nilai ketekunan dan kerja keras sejak kecil. Dengan latar belakang yang penuh tantangan, pak Beny memutuskan untuk mengejar pendidikan tinggi di luar daerah, mengembangkan keterampilan dalam bidang ekonomi dan manajemen. Setelah menyelesaikan pendidikannya, pak Beny merintis usaha di sektor konstruksi dan perdagangan. Melalui kerja keras dan kegigihan, ia meraih kesuksesan dalam bisnis, membangun reputasi sebagai pengusaha yang inovatif dan berorientasi pada kemajuan sosial. Kesuksesan di dunia bisnis tidak membuatnya lupa pada kampung halaman. Pada tah...

Mahatma Gandhi Belajar dari Yesus untuk memperjuangkan kemerdekaan dengan jalan damai di India ?


Mahatma Gandi memperjuangkan kemerdekaan dengan jalan damai di India kerap mengutip kata-kata Yesus dari  Khotbah di Bukit  seperti tertulis pada Injil Matius 5-7.

Seorang E. Stanley Jones yang pernah bertemu Gandhi mengajukan pertanyaan berikut, "Sekalipun Anda sering mengutip kata-kata Kristus, mengapa Anda kelihatannya keras menolak untuk menjadi pengikutnya?

Jawab Gandhi, "Saya tidak pernah menolak Kristus. Saya suka Kristus Anda. Tapi saya tidak suka dengan orang Kristen Anda."

"Jika orang Kristen benar-benar hidup menurut ajaran Kristus, seperti yang ditemukan di dalam Alkitab, seluruh India sudah menjadi Kristen hari ini," kata Gandhi.

Hampir semua tokoh dunia, entah ia beragama apa atau bahkan tidak beragama, sangat mengenal siapa YESUS dalam versi pandangan mereka masing masing.

Agama Islam juga menempatkan Isa Al-masih sangat terhormat. ia terkemuka di bumi dan akhirat. 

____________

Secara khusus, saya hendak menulis soal pandangan Gandhi. Benar yang dikatakan Gandhi, ada perbedaan antara Yesus dan Kristen.

Mengapa??? 

Yesus bukan berjuang untuk agama. Ia tak peduli apa itu agama. Bahkan sepanjang hidupnya, Ia ditolak oleh kelompok agama saat itu. 

Yesus sungguh sungguh memberikan seluruh totalitas hidup-Nya untuk umat manusia manapun, dari kelompok/ras/golongan apapun. Ia tidak menumpahkan darah orang lain, Ia tidak main kekerasan, Ia tidak mempermainkan kaum perempuan, bahkan Ia satu satunya pribadi yang membela kaum perempuan tanpa kekuatan atau backing. Ia sendirian. HidupNya benar benar diberikan bagi semua orang yang mendambakan kedamaian, kesembuhan, keutuhan keluarga, kecukupan berkat jasmani. 

Beda dengan Kristen sebagai agama (kata Gandhi). Kristen sebagai agama membawa semangat dakwah / zending / misionaris. Meski orang Kristen mengaku beriman pada Yesus, namun sikap hidup keseharian orang Kristen masih jauh dari perkenan Yesus. Orang Kristen begitu bangga jadi Kristen, tapi tak meneladani sikap hidup Yesus. Gereja gereja berpikir bagaimana cara membesarkan gereja, ada pemasukan finansial yang besar, beli ini dan itu, memperluas / ekspansi ke semua bidang kehidupan atau bisnis dengan berjualan nama Yesus, namun tak mau sungguh sungguh ingin jadi seperti pribadi Yesus. 

Benarlah sindiran Gandhi, jika Kristen sungguh sungguh meneladani Yesus, seluruh india akan jadi Kristen. 

Kata kata Yesus hingga saat ini menginspirasi dunia. 
"Kasihilah Tuhan, Allahmu dengan segenap jiwamu, segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri" lalu  " Jadilah Garam dan Terang dunia ", " kasihilah musuhmu" 

Tidak ada satupun tokoh dunia seterkenal apapun atau sehebat apapun, yang berani mengatakan seperti yang diucapkan Yesus. 
Mengapa???? 

Karena Yesus pribadi yang tidak berdosa. Sementara yang lain, sekecil apapun, punya dosa. 

Orang benar akan berani bersuara benar. Orang yang tidak benar, meski berani bersuara tak kan berani kencang. Sebab hatinya menguji dirinya. Setiap manusia dinilai oleh hati nuraninya sendiri. 

Coretan Pak Bekti Wiratmaka
23/09/2021

Comments

Popular posts from this blog

Dampak Kehadiran Tambang Industri Weda Bay (PT. Indonesia Weda Bay Industrial Park - PT. IWIP)di Weda, Halmahera Tengah

MARS REMAJA GMIH

MARS PEMUDA GMIH